SEJARAH DAN PENGERIAN RETORIKA
A.
Sejarah
Perkembangan Retorika Sebagai Ilmu
Sejarah lahirnya ilmu retorika pertama
kali dikembangkan di yunani, saat itu disebut dengan techne rhetorike yaitu
ilmu seni berbicara.
·
Retorika Zaman Romawi
Dimulai saat Romawi setelah kerajaan
Romawi menguasai Yunani. Di Romawi yang mengembangkan retorika adalah Marcus
Tulius Cicero (106-43 SM) yang bukunya de
oratore. Retorika meliputi:
a.
Investio
Mencari bahan dan tema yang akan
dibahas. Dimana harus mementingkan:
-
Mendidik
-
Membangkitkan
Kepercayaan
-
Menggerakkan Hati
b.
Ordo
Collocattio
Menyusun pidato yang meminta kecakapan
pembicara dalam memilih yang lebih penting dan yang kurang penting.
·
Retorika Abad
Pertengahan
Abad pertengahan sering disebut abad
kegelapan bagi retorika. Peranan retorika pada masa ini mononjol dalam bidang
pertunjukan dan pengembangan agama. Dua cara untuk memperoleh kemenangan
politik yaitu talk it out dan shoot it out.
·
Retorika Masa Modern
Pada awal-awal abad sesudah masehi,
retorika tidak begitu berkembang. Pada abad 17, di eropa muncul tokoh-tokoh
yang dikenal sebagai orator kenamaan antara lain; Oliver Cromweil dan Lord
Bollingbroke. Dalam mengajar teknik retorika, Cromwell mengatakan bahwa
retorika;
1.
Harus mengulang
hal-hal yang penting
2.
Harus menyesuaikan
diri dengan sikap lawan
3.
Tidak menyinggung
persoalan
4.
Harus membiarkan orang
menarik kesimpulan sendiri
5.
Harus menunggu reaksi
Beberapa tokoh terkenal pada zamin ini
adalah:
1.
Poggio Braccioli
(1380-1459)
2.
Valla (1407-1451)
3.
Philip Melanchton
(1497-1560)
4.
Ignatius dari Lotola
(1491-1556) dan Petrus Kanisius (1521-1597)
5.
Georgeo Campbell
(1719-1796)
6.
Richard Whately
7.
Hugh Blair (1718-1800)
B.
Pengembangan
Retorika di Negara Maju
Negara-negara yang berjasa untuk
mengembangkan ilmu retorika pada zaman modern adalah Prancis, Inggris, Amerika
Serikat dan Jerman Barat.
·
Prancis : Pintu
Gerbang Revolusi
Adapun tokoh-tokoh terkenal dari
Prancis adalah;
a.
Mirabeaus (1749-1791)
b.
Napoleon Bonaparte
(1769-1821)
c.
Harles De Gaulle
(1890-1970)
·
Inggris : Melahirkan
Banyak Tokoh Retorika
Fase kejayaan retorika yaitu;
a.
Masa Kejayaan Ratu
Elisabet
b.
Selama Revolusi
Puritanis
c.
Masa Jaya Antara Abad
Ke 17 Dan 19
d.
Masa Kejayaan Victoria
e.
Abad 20
·
Amerika Serikat :
Demokrasi Anglo-Amerika
Tahapan perkembangan ilmu retorika
yaitu;
a.
Pada masa awal
b.
Selama perang saudara
c.
Abad Sembilan
belas-dua puluh
·
Jerman : Retorika
sebagai Alat Proganda
Adolf Hitler adalah tokoh termasyur
dalam retorika di Jerman yang berhasil memukau rakyat Jerman sehingga bersedia
melakukan apapun. Retorika Hitler adalah mengungguli diri sendiri, membusurkan
dan menakut-nakuti lawan, kemudian menghancurkan.
C.
Perkembangan
Retorika di Indonesia
Sejarah perkembangan retorika di
Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia. Sejak abad ke-16 masa penjajahan
Belanda. Tercatat beberapa tokoh yang terkenal dengan kemampuan berbahasanya.
H. Agus Salim berasal dari Sumatera Barat, ahli syiar, sastrawan, diploma,
filsuf, dan ulama. Ahli pidato yang kita kenal Ir. Soekarno, kemampuan pidato
yang luar biasa. Ketika berpidato, bung Karno tidak pernah membaca naskah. Ahli
retorika lainnya yaitu Buya Hamka (1908-1981). Seorang ulama, aktivis politik
dan seorang penulis terkenal.
D.
Ragam
Pengertin dan Dinamika Retorika
1.
Definisi Retorika
Definisi retorika menurut aristoteles,
retorika merupakan sebuah tuturan yang efektif berisi kebenaran, disiapkan, dan
ditata secara ilmiah. Semakin berkembangnya zaman maka berkembang juga
pengertian retorika. Saat ini pengertian retorika dapat dikatakan mancakup
semua pengertian yang ada. Adapun beberapa pengertian retorika antara lain
adalah;
a.
Pada masyarakat
Yunani, retorika dikaitkan dengan pemerintah kerajaan yang tiran. Retorika
diartikan kecakapan berpidato di depan public untuk para wakil rakyat.
b.
Menurut plato, tidak
memandang kemanfaatan dan kebenaran bukanlah retorika.
Perumusan pengertian retorika harus
memerhatikan hal-hal berikut;
1. Retorika
adalah salah satu cabang ilmu,
2. Retorika
memiliki tujuan yang luhur
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut,
ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan. Yaitu;
1.
Moral penutur dan
mitra tutur
2.
Analisis yang objektif
dan sistematis terhadap topik tutur
3.
Penempatan hasil analisis dengan bahasa yang
baik
4.
Penyesuaian dengan
kondisi dan situasi tutur
5.
Penataan secara
sistematis dan logis
6.
Penampilan keseluruhan
materi tutur dengan teknik dan gaya yang memadai
7.
Retorika berfungsi
memberi bimbingan dalam mempersiapkan, menata, dan menampilkan tutur.
E.
Beberapa
Dimensi Ideologi Retorika
Beberapa dimensi ideologi dalam
retorika yang menjadi panduan bagi para orator.
1.
Dimensi filosofis
kemanusiaan
2.
Dimensi teknis
3.
Dimensi proses
penempakan diri
4.
Dimensi teologis
a. Tujuan
retorika, adalah persuasi yaitu keyainan pendnegar akan kebenaran gagasan hal
yang dibicarakan.
b. Fungsi
retorika, membimbing penuturan mengambil keputusan yang tepat, memahami masalah
kejiwaan manusi dan kejiwaan orang-orang yang akan dan sedang dihadapi,
menentukan ulasan yang baik, dan mempertahankan diri serta mempertahankan
kebenaran dengan alas an yang masuk akal.
c. Metode
retorika
Metode Retorika
|
|
Exordium (Pendahuluan)
|
Protesis (Latar Belakang)
|
||
|
Argumentasi (Isi)
|
|
Conclusio (Kesimpulan)
|
KONSEP DASAR KOMUNIKASI POLITIK
A.
DASAR-DASAR
KOMUNIKASI DAN POLITIK
1.
Konsep Komunikasi
Definisi komunikasi dibuat pertama kali
oleh Aristoteles (385-322M). Definisi komunikasi sebagai proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui/tanpa media yang menimbulkan
akibat tertentu. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas
pertukaran ide atau gagasan secara sederhana.
a.
Prinsip-prinsip
Komunikasi
-
Komunikasi adalah
suatu proses
-
Komunikasi adalah
sistem
-
Komunikasi bersifat
interaksi dan transaksi
-
Komunikasi dapat
terjadi disengaja atau tidak disengaja
b.
Unsur-unsur Komunikasi
![]() |
|||
![]() |
|||

c.
Komponen
Komunikasi

![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||

2.
Dasar-Dasar Politik
Secara etimologis, politik berasal dari
bahasa yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Politik adalah
proses seperti komunikasi, politik melibatkan pembicara. Politik merupakan
upaya untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.
a. Sifat
Bidang Ilmu Politik
b. Aktivitas
Politik
c. Elemen
Mendasar dalam Politik
3.
Hubungan Komunikasi
Dengan Politik
Hubungan komunikasi dan politik dinilai
sangat erat dan istimewa karena dalam kawasan politik, proses komunikasi
politik menempati fungsi yang fundamental. Komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari sumber komunikasi kepada penerima, baik dengan menggunakan alat
maupun tatap muka. Peristiwa politik semakin menarik dengan pemanfaatan
teknologi komunikasi, khususnya media massa. Media massa tidak hanya alat
penyampaian informasi, tetapi juga sudah menjadi instrument yang sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat.
B.
KONSEP
KOMUNIKASI POLITIK
1.
Definisi Komunikasi
Politik
Komunikasi politik adalah komunikasi
yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh, sehingga masalah yang dbahas
oleh kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warga dengan sanksi yang
ditentukan melalui lembaga politik.
Komunikasi politik dibai 2 dimensi;
-
Kegiatan politik,
penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada
pihak lain
-
Kegiatan ilmiah,
kegiatan politik dalam sistem politik.
2.
Terminology Komunikasi
Politik
a.
Opini Publik; kumpulan
pendapat orang mengenai hal yang memengaruhi atau menarik minat komunitas.
b.
Media Massa; menyusun
agenda pokok masalah untuk perdebatan public, menetapkan konten untuk penilaian
rakyat tentang peristiwa, mengubah peristiwa menjadi peristiwa, memengaruhi
pengharapan rakyat, dan melukis citra tentang pemimpin politik.
c.
Kampanye Politik;
kegiatan politik yang paling semarak dan melibatkanbanyak orang.
d.
Komunikasi Global
3.
Unsur-unsur Politik
a.
Unsur Komunikasi
Politik atas Lembaga Suprastruktur
Legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Terdiri atas elite politik, elite militer, teknokrat, dan professional grup.
b.
Unsur Komunikasi
Politik atas Lembaga Infrastuktur Politik
Partai politik, interest group, media komunikasi politik, kelompok wartawan,
kelompok mahasiswa, para tokoh politik.
C.
TEORI,
FUNGSI dan PENDEKARAN KOMUNIKASI POLITIK
1.
Teori dan Model
Komunikasi Politik
a.
Teori Komunikasi
Politik
-
Teori Jarum Hipodermik
Memiliki unsur yang jelas yaitu sumber, pesan, saluran,
penerima dan umpan balik. Artinya sumber mengirim pesan ke penerima melalui
saluran tertentu dan menimbulkan akibat atau efek.
-
Teori Khalayak Kepada
Batu
Komunikator politik dituntut memiliki kemampuan menyugesti
khalayak dan menciptakan situasi agar khalayak mudak terkena sugesti. Model ini
dibangun dengan asumsi dasar bahwa manusia adalalah makhluk yang sangat
rasional dan sangat aktif, dinamis, dan selektif terdapat semua pengaruh dari
luar dirinya.
-
Teori Informasi
Teori informasi teal digunakan oleh B. Aubrey Fisher (1990)
bertindak sama dengan berkomunikasi. Artinya semua tindakan politik dapat
dipandang sebagai komunikasi politik yang bersifat nonverbal.
-
Teori Nonverbal
Merupakan tindakan dalam peristiwa komunikasi politik yang
dapat ditafsirkan secara berbeda-beda oleh khalayak.
b.
Model Komunikasi
Politik
1.
Model Aristoteles
Inti dari komunikasi adalah persuasi dan pengaruh dapat
dicapai oleh seseorang yang dipercaya oleh publik. Persuasi dapat dicapai oleh
sisapa anda, argument anda, dan dengan memainka emosi khalayak. Kelemahan model
ini adalah komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis, terfokus pada
komunikasi yang bertujuan atau disengaja terjadi ketika seseorang membujuk
orang lain untuk menerima pendapatnya.
2.
Model Harold Lasswell
Merupakan ungkapan verbal, yaitu who, say what, in which
channels, to whom, with what effect. Mengemukakan 3 fungsi komunikasi, yaitu;
-
Pengawasan lingkungan
-
Korelasi berbagai
bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan
-
Transimi warisan
sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
3.
Model Gudykunst dan
Kim
Model ini sebenarnya model antarbudaya, yaitu komunikasi
antar orang-orang berasal dari budaya berbeda, atau komunikasi dengan orang
asing. Asumsi dari model ini adalah dua orang sejajar dalam berkomunikasi
masing-masing dari mereka berperan sebagai pengirim sekaligus penerima atau
keduanya sebagai penyandian dan penyandian balik.
4.
Model Interaksional
Konsep yang digunakan model ini adalah diri, diri yang lain,
symbol, makna, penafsiran, dan tindakan. Orang-orang sebagai peserta komunikais
bersifat aktif, reflektif, dan kreatif serta sulit ramah.
5.
Model Agenda Setting
Diperkenalkan
oleh McCombs dan D.L Shaw (1972) jika media memberi tekanan pada suatu
peristiwa, media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
2.
Fungsi Komunikasi
Politik
a.
Aspek Totalitas;
mewujudkan kondisi negara yang stabil dengan terhindar dari faktor-faktor
negative, yang mengganggu keutuhan nasional.
b.
Aspek Hubungan
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik; sebagai jembatan penghubung antara
kedua suasana tersebut dalam totalitas nasional yang bersifat independen dalam
berlangsungnya suatu sistem pada ruang lingkup negara.
3.
Pendekatan Komunikasi
Politik
a.
Mekanisme
b.
Psikologis
c.
Interaksional
d.
Pragmatis
e.
Pendekatan dalam
Penelitian Komunikasi Politik
D.
ELEMEN,
SALURAN DAN PROSES KOMUNIKASI POLITIK
a.
Elemen Komunikasi
Politik
-
Political
organizations yang terdiri dari partai politik,
organisasi politik, pressure group,
terrorist organizations, dan goverments.
-
Media
-
Masyarakat (citizens)
b.
Saluran Komunikasi
Politik
-
Komunikasi massa (satu
kepada semua)
-
Komunikasi
interpersonal (satu kepada satu)
-
Komunikasi organisasi
(menggabungkan massa dan interpersonal)
c.
Proses Komunikasi
Politik

Tidak ada komentar:
Posting Komentar