Jumat, 11 Mei 2018

SEJARAH DAN PENGERIAN RETORIKA RANGKUMAN TUGAS


SEJARAH DAN PENGERIAN RETORIKA

A.           Sejarah Perkembangan Retorika Sebagai Ilmu
Sejarah lahirnya ilmu retorika pertama kali dikembangkan di yunani, saat itu disebut dengan techne rhetorike yaitu ilmu seni berbicara.
·                Retorika Zaman Romawi
Dimulai saat Romawi setelah kerajaan Romawi menguasai Yunani. Di Romawi yang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang bukunya de oratore. Retorika meliputi:
a.             Investio
Mencari bahan dan tema yang akan dibahas. Dimana harus mementingkan:
-                 Mendidik
-                 Membangkitkan Kepercayaan
-                 Menggerakkan Hati
b.             Ordo Collocattio
Menyusun pidato yang meminta kecakapan pembicara dalam memilih yang lebih penting dan yang kurang penting.
·                Retorika Abad Pertengahan
Abad pertengahan sering disebut abad kegelapan bagi retorika. Peranan retorika pada masa ini mononjol dalam bidang pertunjukan dan pengembangan agama. Dua cara untuk memperoleh kemenangan politik yaitu talk it out dan shoot it out.
·                Retorika Masa Modern
Pada awal-awal abad sesudah masehi, retorika tidak begitu berkembang. Pada abad 17, di eropa muncul tokoh-tokoh yang dikenal sebagai orator kenamaan antara lain; Oliver Cromweil dan Lord Bollingbroke. Dalam mengajar teknik retorika, Cromwell mengatakan bahwa retorika;
1.             Harus mengulang hal-hal yang penting
2.             Harus menyesuaikan diri dengan sikap lawan
3.             Tidak menyinggung persoalan
4.             Harus membiarkan orang menarik kesimpulan sendiri
5.             Harus menunggu reaksi

Beberapa tokoh terkenal pada zamin ini adalah:
1.             Poggio Braccioli (1380-1459)
2.             Valla (1407-1451)
3.             Philip Melanchton (1497-1560)
4.             Ignatius dari Lotola (1491-1556) dan Petrus Kanisius (1521-1597)
5.             Georgeo Campbell (1719-1796)
6.             Richard Whately
7.             Hugh Blair (1718-1800)

B.            Pengembangan Retorika di Negara Maju
Negara-negara yang berjasa untuk mengembangkan ilmu retorika pada zaman modern adalah Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Jerman Barat.
·                Prancis : Pintu Gerbang Revolusi
Adapun tokoh-tokoh terkenal dari Prancis adalah;
a.              Mirabeaus (1749-1791)
b.             Napoleon Bonaparte (1769-1821)
c.              Harles De Gaulle (1890-1970)
·                Inggris : Melahirkan Banyak Tokoh Retorika
Fase kejayaan retorika yaitu;
a.              Masa Kejayaan Ratu Elisabet
b.             Selama Revolusi Puritanis
c.              Masa Jaya Antara Abad Ke 17 Dan 19
d.             Masa Kejayaan Victoria
e.              Abad 20
·                Amerika Serikat : Demokrasi Anglo-Amerika
Tahapan perkembangan ilmu retorika yaitu;
a.              Pada masa awal
b.             Selama perang saudara
c.              Abad Sembilan belas-dua puluh
·                Jerman : Retorika sebagai Alat Proganda
Adolf Hitler adalah tokoh termasyur dalam retorika di Jerman yang berhasil memukau rakyat Jerman sehingga bersedia melakukan apapun. Retorika Hitler adalah mengungguli diri sendiri, membusurkan dan menakut-nakuti lawan, kemudian menghancurkan.

C.           Perkembangan Retorika di Indonesia
Sejarah perkembangan retorika di Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia. Sejak abad ke-16 masa penjajahan Belanda. Tercatat beberapa tokoh yang terkenal dengan kemampuan berbahasanya. H. Agus Salim berasal dari Sumatera Barat, ahli syiar, sastrawan, diploma, filsuf, dan ulama. Ahli pidato yang kita kenal Ir. Soekarno, kemampuan pidato yang luar biasa. Ketika berpidato, bung Karno tidak pernah membaca naskah. Ahli retorika lainnya yaitu Buya Hamka (1908-1981). Seorang ulama, aktivis politik dan seorang penulis terkenal.

D.           Ragam Pengertin dan Dinamika Retorika
1.             Definisi Retorika
Definisi retorika menurut aristoteles, retorika merupakan sebuah tuturan yang efektif berisi kebenaran, disiapkan, dan ditata secara ilmiah. Semakin berkembangnya zaman maka berkembang juga pengertian retorika. Saat ini pengertian retorika dapat dikatakan mancakup semua pengertian yang ada. Adapun beberapa pengertian retorika antara lain adalah;
a.              Pada masyarakat Yunani, retorika dikaitkan dengan pemerintah kerajaan yang tiran. Retorika diartikan kecakapan berpidato di depan public untuk para wakil rakyat.
b.             Menurut plato, tidak memandang kemanfaatan dan kebenaran bukanlah retorika.
Perumusan pengertian retorika harus memerhatikan hal-hal berikut;
1.      Retorika adalah salah satu cabang ilmu,
2.      Retorika memiliki tujuan yang luhur
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan. Yaitu;
1.             Moral penutur dan mitra tutur
2.             Analisis yang objektif dan sistematis terhadap topik tutur
3.              Penempatan hasil analisis dengan bahasa yang baik
4.             Penyesuaian dengan kondisi dan situasi tutur
5.             Penataan secara sistematis dan logis
6.             Penampilan keseluruhan materi tutur dengan teknik dan gaya yang memadai
7.             Retorika berfungsi memberi bimbingan dalam mempersiapkan, menata, dan menampilkan tutur.

E.            Beberapa Dimensi Ideologi Retorika
Beberapa dimensi ideologi dalam retorika yang menjadi panduan bagi para orator.
1.             Dimensi filosofis kemanusiaan
2.             Dimensi teknis
3.             Dimensi proses penempakan diri
4.             Dimensi teologis
a.       Tujuan retorika, adalah persuasi yaitu keyainan pendnegar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan.
b.      Fungsi retorika, membimbing penuturan mengambil keputusan yang tepat, memahami masalah kejiwaan manusi dan kejiwaan orang-orang yang akan dan sedang dihadapi, menentukan ulasan yang baik, dan mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alas an yang masuk akal.
c.       Metode retorika
Metode Retorika

Exordium (Pendahuluan)
Protesis (Latar Belakang)

Argumentasi (Isi)
Conclusio (Kesimpulan)


KONSEP DASAR KOMUNIKASI POLITIK

A.           DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN POLITIK
1.             Konsep Komunikasi
Definisi komunikasi dibuat pertama kali oleh Aristoteles (385-322M). Definisi komunikasi sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui/tanpa media yang menimbulkan akibat tertentu. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan secara sederhana.
a.              Prinsip-prinsip Komunikasi
-                 Komunikasi adalah suatu proses
-                 Komunikasi adalah sistem
-                 Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
-                 Komunikasi dapat terjadi disengaja atau tidak disengaja

b.             Unsur-unsur Komunikasi
 



Description: C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\MEDIA\CAGCAT10\j0240719.wmf











c.              Cloud Callout: MediaKomponen Komunikasi
Oval Callout: Komunikator
Oval Callout: Pesan
Description: C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\MEDIA\CAGCAT10\j0233018.wmf












2.             Dasar-Dasar Politik
Secara etimologis, politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Politik adalah proses seperti komunikasi, politik melibatkan pembicara. Politik merupakan upaya untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki.
a.       Sifat Bidang Ilmu Politik
b.      Aktivitas Politik
c.       Elemen Mendasar dalam Politik

3.             Hubungan Komunikasi Dengan Politik
Hubungan komunikasi dan politik dinilai sangat erat dan istimewa karena dalam kawasan politik, proses komunikasi politik menempati fungsi yang fundamental. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber komunikasi kepada penerima, baik dengan menggunakan alat maupun tatap muka. Peristiwa politik semakin menarik dengan pemanfaatan teknologi komunikasi, khususnya media massa. Media massa tidak hanya alat penyampaian informasi, tetapi juga sudah menjadi instrument yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.

B.            KONSEP KOMUNIKASI POLITIK
1.             Definisi Komunikasi Politik
Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh, sehingga masalah yang dbahas oleh kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warga dengan sanksi yang ditentukan melalui lembaga politik.
Komunikasi politik dibai 2 dimensi;
-                 Kegiatan politik, penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain
-                 Kegiatan ilmiah, kegiatan politik dalam sistem politik.
2.             Terminology Komunikasi Politik
a.              Opini Publik; kumpulan pendapat orang mengenai hal yang memengaruhi atau menarik minat komunitas.
b.             Media Massa; menyusun agenda pokok masalah untuk perdebatan public, menetapkan konten untuk penilaian rakyat tentang peristiwa, mengubah peristiwa menjadi peristiwa, memengaruhi pengharapan rakyat, dan melukis citra tentang pemimpin politik.
c.              Kampanye Politik; kegiatan politik yang paling semarak dan melibatkanbanyak orang.
d.             Komunikasi Global
3.             Unsur-unsur Politik
a.              Unsur Komunikasi Politik atas Lembaga Suprastruktur
Legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Terdiri atas elite politik, elite militer, teknokrat, dan professional grup.
b.             Unsur Komunikasi Politik atas Lembaga Infrastuktur Politik
Partai politik, interest group, media komunikasi politik, kelompok wartawan, kelompok mahasiswa, para tokoh politik.

C.           TEORI, FUNGSI dan PENDEKARAN KOMUNIKASI POLITIK
1.             Teori dan Model Komunikasi Politik
a.              Teori Komunikasi Politik
-                 Teori Jarum Hipodermik
Memiliki unsur yang jelas yaitu sumber, pesan, saluran, penerima dan umpan balik. Artinya sumber mengirim pesan ke penerima melalui saluran tertentu dan menimbulkan akibat atau efek.
-                 Teori Khalayak Kepada Batu
Komunikator politik dituntut memiliki kemampuan menyugesti khalayak dan menciptakan situasi agar khalayak mudak terkena sugesti. Model ini dibangun dengan asumsi dasar bahwa manusia adalalah makhluk yang sangat rasional dan sangat aktif, dinamis, dan selektif terdapat semua pengaruh dari luar dirinya.
-                 Teori Informasi
Teori informasi teal digunakan oleh B. Aubrey Fisher (1990) bertindak sama dengan berkomunikasi. Artinya semua tindakan politik dapat dipandang sebagai komunikasi politik yang bersifat nonverbal.
-                 Teori Nonverbal
Merupakan tindakan dalam peristiwa komunikasi politik yang dapat ditafsirkan secara berbeda-beda oleh khalayak.
b.             Model Komunikasi Politik
1.             Model Aristoteles
Inti dari komunikasi adalah persuasi dan pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipercaya oleh publik. Persuasi dapat dicapai oleh sisapa anda, argument anda, dan dengan memainka emosi khalayak. Kelemahan model ini adalah komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis, terfokus pada komunikasi yang bertujuan atau disengaja terjadi ketika seseorang membujuk orang lain untuk menerima pendapatnya.
2.             Model Harold Lasswell
Merupakan ungkapan verbal, yaitu who, say what, in which channels, to whom, with what effect. Mengemukakan 3 fungsi komunikasi, yaitu;
-          Pengawasan lingkungan
-          Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan
-          Transimi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
3.             Model Gudykunst dan Kim
Model ini sebenarnya model antarbudaya, yaitu komunikasi antar orang-orang berasal dari budaya berbeda, atau komunikasi dengan orang asing. Asumsi dari model ini adalah dua orang sejajar dalam berkomunikasi masing-masing dari mereka berperan sebagai pengirim sekaligus penerima atau keduanya sebagai penyandian dan penyandian balik.
4.             Model Interaksional
Konsep yang digunakan model ini adalah diri, diri yang lain, symbol, makna, penafsiran, dan tindakan. Orang-orang sebagai peserta komunikais bersifat aktif, reflektif, dan kreatif serta sulit ramah.
5.             Model Agenda Setting
Diperkenalkan oleh McCombs dan D.L Shaw (1972) jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.

2.             Fungsi Komunikasi Politik
a.              Aspek Totalitas; mewujudkan kondisi negara yang stabil dengan terhindar dari faktor-faktor negative, yang mengganggu keutuhan nasional.
b.             Aspek Hubungan Suprastruktur dan Infrastruktur Politik; sebagai jembatan penghubung antara kedua suasana tersebut dalam totalitas nasional yang bersifat independen dalam berlangsungnya suatu sistem pada ruang lingkup negara.

3.             Pendekatan Komunikasi Politik
a.              Mekanisme
b.             Psikologis
c.              Interaksional
d.             Pragmatis
e.              Pendekatan dalam Penelitian Komunikasi Politik

D.           ELEMEN, SALURAN DAN PROSES KOMUNIKASI POLITIK
a.              Elemen Komunikasi Politik
-                 Political organizations yang terdiri dari partai politik, organisasi politik, pressure group, terrorist organizations, dan goverments.
-                 Media
-                 Masyarakat (citizens)
b.             Saluran Komunikasi Politik
-          Komunikasi massa (satu kepada semua)
-          Komunikasi interpersonal (satu kepada satu)
-          Komunikasi organisasi (menggabungkan massa dan interpersonal)
c.              Proses Komunikasi Politik










Tidak ada komentar:

Posting Komentar